Sunday, December 31, 2006

Jember via Lapindo

Desember 2006 lalu gue ada undangan (urusan kantor) ke Jember, Jawa Timur. Perjalanan kesana ditempuh lewat Surabaya (by plane from Jakarta), jalan darat kira2 2-3 jam ke Jember. Lepas Surabaya, kita lewat jalan raya Porong, daerah dimana problem gawat Lumpur Lapindo itu berada.Gue sempat turun mobil, cari spot yang enak buat naik ke tanggul terluar dari "bendungan" darurat itu (setinggi kira2 10 meter). Tanggul yang gue naikin itu deket banget ama jalanan (raya porong). Jadi urutannya, jalan raya, trus bahu jalan, trus rel kereta, trus ada got kecil, trus langsung deh tanggul-nya. Jarak antara tanggul terluar dengan jalanan ya kira2 cuma 15 meter-an lah.Saat gue nge-post tulisan ini di blog, jalanan yang gue lewatin waktu itu udah ga bisa dipake lagi sekarang karena tanggulnya udah ga kuat nahan... Jadi kalo ada acara/undangan lagi ke Jember, gue bakalan mikir 2 kali tuh... Dateng ga ya... Lewat mana ya...

Friday, December 15, 2006

New Juanda, Old Mentality

This is the pictures of the new airport of Juanda, Surabaya, East Java. I was lucky enough to witness its INAUGURAL, FIRST DAY of operation (7 November 2006). Bahkan ini sebelum Presiden SBY meresmikan penggunaannya. Not really encouraging, seehh...

Bandara boleh baru gres, tapi karakter nya kurang kuat. Ornamen jawa2 yang banyak dipasang sebagai dekorasi, keliatan asal nempel doang. Lantainya juga cuma pake keramik yang desainnya kurang 'wah'. Kalo diperhatiin sih kayaknya keramiknya bikinan Cina yang murah2 gitu...


Bandara boleh baru, tapi keliatan banget blom siap, dipaksain buka. Papan petunjuk penerbangan aja baru mo dipasang, itupun begitu selesai dipasang ga langsung nyala... Lain hal lagi, banyak penumpang gelisah pas nunggu di gate keberangkatan, karena petugas pada bingung: flight nomer sekian harus nunggu di gate yang mana, dst. Jadi lah sering keliatan calon penumpang berbondong-bondong pindah dari 1 gate ke gate yang lain... sambil ngomel: "Oasshuu Tenan!!"


Bandara sih baru, mental nya sama aja. Belum ada sehari, pojok2 nya udah banyak sampah berceceran. Diluar, di ruang tunggu, para penjemput (atow yang mau berangkat) udah 'gelar tiker' (walowpun ga pake tikar) lesehan seenaknya sambil makan jeruk - mana bijinya disembur2 pula! Kata pak Parwan, manajer RRI Surabaya yang nemenin gue, 'dicurigai' mereka (yang pada lesehan itu) adalah orang2 Madura... :-p


Thursday, August 31, 2006

The Historical Morotai Island

2 minggu lalu (Agustus 2006) gue abis pergi ke pulau Morotai, nun jauh diperbatasan Indonesia sebelah utara sono (propinsi Maluku Utara), ada acara sama Panglima TNI.

Asik lho, gue pergi ke pantai2 yang buagus2. Kalo lo sekarang lagi pegang duit secengan, liat deh sisi belakangnya. Nah, gue udah pergi kepulau Tidore yang ada di gambar itu. Ini gue attach fotonya. Sengaja gue minta tolong si Yatake-san, editor Yomiuri Shimbun pegang duit secengan beneran, gue foto sebagai foreground dengan pulau Tidore yang beneran sebagai background... Cuma di-reverse, ya.

Di Morotai sendiri, pulau bersejarah jaman PD II dan jadi military base-nya Gen. McArthur, masih banyak peninggalan mereka. Pangkalan militer, bunker, jip2 Willys (yang hobi jip ginian pasti ngiler kalo liat!), kapal, dll. Malah ada "Gua Jepang" Nakamura, tempat serdadu Nippon ini ngumpet selama puluhan taon...

Trus gue naik Hercules, kalo take-off dan landing gue nongkrong di cockpit... Merdeka! Hidup Indonesia!

Sunday, January 1, 2006

Tahuna: Northern Territory

Pernah dengar Miangas? Itu pulau perbatasan Indonesia dengan Filipina, disebelah utara Sulawesi sana. Nah, Miangas itu ada di satu kelompok pulau2 kecil bersama dengan pulau Tahuna, dimana berdiri 1 stasiun Radio Republik Indonesia. Kesana lah gue pergi akhir tahun 2005 lalu.

Di Tahuna ini gue spent 2 days - 2 nights. Untuk bisa kesana, gue harus naik kapal laut malam, kira-kira 7 jam dari pelabuhan Manado kearah utara. Kata orang, cuaca akhir tahun biasanya tidak bersahabat, tapi pas gue yang kesana, angin dan ombak lautnya tenang banget tuh...

Yang paling berkesan buat gue di Tahuna adalah pantai-nya. Pasirnya luar biasa putih bersih, lautnya birru, pantainya lebar, banyak starfish (hidup) berserakan di pasir dimainin sama anak2. Ikan nya, hmmm... Ikan tude yang tender and juicy, gurih dan legit benerr, ditangkap dan dibakar pas gue dateng... Blom pernah gue makan ikan tude se-uenak itu...

Toko2 kelontong (emang cuma itu adanya, ga ada minimarket apalagi hypermarket!) disana kebanyakan jual barang2 Filipina. Gue beli 1 kaleng Coca-Cola made in Philippines buat suvenir...

Pulangnya gue beruntung bisa pas dengan jadwal pesawat Merpati (Casa 212 nya IPTN) yang cuma 3x seminggu, dan cuaca juga bagus sehingga pesawatnya bisa takeoff lumayan tepat waktu.